Rabu, 11 November 2009

..::Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal::..

Bahas dikit ya tentang kebijakan moneter dan kebijakan fiscal. Point-pointnya az, kalau ada yang mau menambahkan monggo saya persilahkan..he…he…Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara melakukan pengaturan pada jumlah uang yang beredar. Macam-macamnya adalah Kebijakan moneter ekspansif (monetary expansive policy) dan kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive policy). Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan moneter dengan cara menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter kontraktif ialah kebijakan moneter dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini disebut juga kebijakan uang ketat (tight money policy). Instrumen kebijakan moneter antara lain:
  1. Open Market Operation
    Dengan menggunakan surat berharga pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. Jika ingin menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Begitu sebaliknya jika ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka peemrintah akan menjual surat berharga pemerintah.
  2. Discount Rate
    kalau yang ini dengan memainkan tingkat suku bunga bank sentral pada umum untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar. Pemerintah akan menurunkan tingkat suku bunga jika ingin mengurangi jumlah uang yang beredar. Demikian sebaliknya jika menambah jumlah uang yang beredar maka peemerintah akan menaikkan tingkat suku bunga.
  3. Reserve Requirement Ratio
    Mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang disimpan pada pemerintah. Jika ingin menambah jumlah uang beredar maka pemerintah akan menurunkan reserve requirement ratio. Namun untuk menurunkan jumlah uang beredar maka pemerintah menaikkan rasio.
  4. Moral Persuasionn
    Pemerintah memberikan himbauan kepada pelaku ekonomi
Kebijakan Fiskal suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Dengan demikian instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Sedangkan kebijakan yang termasuk dalam kebijakan fiskal adalah kebijakan fiskal ekspansif (biasa dikenal dengan defisit budget), kebijakan fiskal kontraktif (biasa dikenal dengan surplus budget) dan balanced budget. Apa sie kebijakan fiskal ekspansif, kebijakan fiskal kontraktif dan balanced budget. Monggo kito bahas sareng-sareng, kebijakan fiskal ekspansif ialah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar daripada pemasukan negara. Tujuannya adalah memberikan stimulus pada perekonomian. Kebijakan seperti ini biasanya cocok pada kondisi ekonomi resesif. Nah, kalau kebijakan fiskal kontraktif, itu merupakan kebalikan dari kebijakan ekspansif, dalam kebijakan ini pemerintah membuat pemasukan lebih besar daripada pengeluaran negara.  Tujuannya adalah menurunkan tekanan demand. Sekarang yang terakhir yaitu balance budget dari namanya az udah kelihatan kan, balance budget berarti kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran sama besar dengan pemasukan negara. Demikian penjelasan mengenai kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dari saya apabila ada kesalahan harap maklum, saya juga masih belajar.

Selasa, 09 Juni 2009

..::Tips-Tips Dalam Menyelesaikan Skripsi::..

Buat teman-teman yang sedang dalam proses mengerjakan skripsi atau akan mengambil mata kuliah skripsi, saya memiliki beberapa tips semoga bermanfaat. Buat yang belum pada tahu mengenai apa itu skripsi, mari kita bahas bersama! Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir masa studynya sebagai salah satu syarat kelulusan. Karya ilmiah ini dapat berupa hasil dari penelitian (study kasus atau empiric) ataupun berasal dari kajian pustaka. Menurut Darmono dan Ani M. Hasan (2002) kaidah dalam karya ilmiah adalah sebagai berikut:
  1. Objektif, artinya pendapat yang dikemukakan dalam skripsi harus menghindari pendapat pribadi, sehingga tidak ada kesan menimbulkan pendapat yang subjektif dan tidak netral. Ilmu haruslah bersifat netral. Segala pernyataan dalam karya ilmiah perlu didukung dengan data, dan tidak boleh hanya berdasarkan pendapat pribadi peneliti semata.
  2. Bertumpu pada data, artinya segala sesuatu yang dikemukakan dalam skripsi harus berdasarkan data. Data diperoleh melalui pengumpulan data, bisa data dari hasil percobaan laboratorium, dari lapangan, dari dokumen, atau dari data kajian pustaka.
  3. Kesimpulan diambil berdasarkan prosedur yang jelas. Yang dimaksud dengan prodedur yang jelas, penulisan skripsi ahru didukung dengan metoda yang benar, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jika metoda dan prosedur secara kesuluruhan jelas, maka kesimpulan yang diambil tidak akan diragukan lagi.
  4. Seluruh pembahasan dalam skripsi harus berdasarkan rasio atau bisa diterima dengan akal. Prinsip ini dimaksudkan untuk mencegah jangan sampai emosi penulis ikut masuk yang menyebabkan tejadinya subjektivitas pada karya tulis yang dihasilkannya.

Dalam melakukan penelitian dalam karya ilmiah (skripsi) adalah paham akan kasus atau masalah (problema) yang diangkat sebagai tema dari dasar penelitian tersebut. Nah, itu tadi merupakan tips pertama dari saya. Kemudian yang kedua adalah sebaiknya sudah ada penelitian sebelumnya dari masalah (problema) yang diangkat sebagai tema dari dasar penelitian tersebut. Mengapa? Karena dengan penelitian sebelumnya akan memberikan input bagi pengembangan hipotesis yang diajukan. Kalaupun tidak ada penelitian sebelumnya, selama peneliti paham dan memiliki dasar teori yang jelas serta lengkap itu sudah cukup mengembangkan hipotesis. Hal ini bukan berarti bahwa penelitian yang dilakukan dari penelitian sebelumnya tidak memiliki dasar teori yang jelas tetapi melainkan dengan melakukan penelitian lagi diharapkan dapat melengkapi penelitian sebelumnya yang mungkin ada kelemahannya. Tetapi yang namanya penelitian pasti include kelemahan dan kelebihan. Biasanya penelitian ini sering disebut replikasi. Pada dasarnya melakukan penelitian replikasi atau penelitian awal itu adalah pilihan peneliti, tergantung dari tema yang akan diangkat. Tips yang ketiga adalah setelah menentukan tema pastikan bahwa data bisa didapatkan. Selanjutnya tips keempat yaitu pastikan metoda pengolahan data yang digunakan tepat. Maksudnya adalah jika penelitian menguji pengaruh sebaiknya menggunakan regresi. Namun jika tema menguji hubungan maka menggunakan korelasi, dan jika tema menguji perbedaan gunakanlah uji F. Tips yang kelima sabarlah menunggu dosen pembimbing. Nah biasanya beberapa mahasiswa malas untuk menunggu. Kalau tidak malas menunggu buatlah janji bertemu dengan dosen pembimbing dan ikuti jadwal bimbingan yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Kalaupun masih tidak bisa bertemu, bimbingan via chating kan juga bisa. Masih tidak bisa, tidak ada jalan lain selain menunggu. Bersabarlah untuk menunggu karena bimbingan itu sangatlah penting, sebagai anak bimbingnya kita bisa sharing dengan dosen pembimbing. Kuncinya adalah sabar untuk menghilangkan rasa bosan menunggu kedatangan sang dosen pembimbing. Tips yang keenam jangan sungkan atau takut untuk bertanya pada dosen pembimbing, teman, orang yang dianggap lebih tahu manakala menemukan kesulitan. Dan janganlah lupa untuk terus berdoa padaNya agar selalu diberikan kemudahan.


Sabtu, 30 Mei 2009

..::Laporan Keuangan vs Pelaporan Keuangan::..


oleh: Erny Anggrahini

Laporan keuangan dan pelaporan keuangan merupakan dua istilah yang berbeda. Dalam artikel ini saya akan mencoba untuk menjelaskan perbedaan dari laporan keuangan dan pelaporan keuangan. Pertama, laporan keuangan merupakan sarana untuk menyajikan ringkasan semua informasi keuangan dalam sebuah perusahaan yang akan dikomunikasikan bagi para pengguna yang berkepentingan baik itu pengguna internal (karyawan, manajemen, pemilik) ataupun pengguna eksternal (investor, kreditor, dan pemerintah). Sedangkan pelaporan keuangan ialah proses atau cara untuk menyajikan informasi keuangan ataupun non keuangan bagi para pengguna yang berkepentingan. Kedua, pada PSAK No.1 (Revisi 1998) yang dikutip dalam Baridwan (2004) tentang penyajian laporan keuangan menyatakan laproan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
  1. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan sutau perusahaan pada tanggal tertentu.
  2. Laporan Laba rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama
    suatu perioda akuntansi.
  3. Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan
    ekuitas dari jumlah pada awal perioda menjadi jumlah ekuitas pada akhir perioda.
  4. Laporan arus kas (cashflow statement), menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang dibedakan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi, dan asru kas pendanaan.
  5. Catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan pelaporan keuangan cakupannya lebih luas daripada laporan keuangan, karena selain lima komponen laporan keuangan di atas pelaporan keuangan juga mencakup laporan tahunan, prospektus dll. Mengapa demikian? Karena sesuai dengan definisi dari pelaporan keuangan yang merupakan cara menyajikan informasi yang berkaitan dengan perusahaan (baik finansial maupun non finansial) mengakibatkan cakupan media yang digunakan untuk meyajikan informasi tersebut lebih luas daripada komponen dalam laporan keuangan.

Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta.